Kamis, 18 September 2008

'MAD MONEY', Ketika Uang Adalah Segalanya

Bridget Cardigan (Diane Keaton) terpaksa harus bekerja menjadi tukang sapu di sebuah bank di Kansas City setelah suaminya diberhentikan kerja. Walaupun awalnya agak berat lantaran terbiasa hidup mewah, Bridget akhirnya menemukan dua sahabat. Mereka bertiga tak sadar bahwa hidup mereka akan segera berubah.

Bridget yang sebenarnya memiliki pendidikan tinggi berencana untuk menyelundupkan uang bank yang seharusnya dimusnahkan lantaran sudah melewati batas berlakunya. Ia berusaha meyakinkan dua sahabatnya Nina (Queen Latifah) dan Jackie (Katie Holmes) untuk ikut serta dalam rencana gila ini.

Setelah berhasil dalam 'misi' pertama mereka, keserakahan mulai menguasai ketiganya. Mereka berencana untuk melanjutkan perbuatan gila mereka ini. Sayangnya rencana mereka tak berjalan semulus yang mereka kira.

Film drama komedi arahan sutradara Callie Khouri ini memasang nama-nama besar seperti Diane Keaton, Queen Latifah, dan Katie Holmes dalam jajaran para pemainnya. Film yang menelan dana sekitar US$22 juta ini mulai dilepas ke pasaran pertengahan Januari lalu.

Film ini bicara tentang salah satu sifat dasar manusia, keserakahan. Namun masalah yang mendasar itu diungkapkan dengan cara ringan dan mudah dicerna dengan sentuhan kekonyolan di sana-sini. Meskipun mungkin tak akan membuat kita tertawa terbahak-bahak, namun setidaknya film komedi ini pasti bisa membuat kita tersenyum lantaran kita seperti diajak berkaca lewat ulah ketiga tokoh yang menjadi pusat film ini.

Film ini dibuat seolah memang ditujukan untuk konsumen para wanita. Bukan cuma karena ketiga pemerannya adalah wanita, namun karena film ini sarat dengan kesan feminist di mana wanita digambarkan juga bisa melakukan apa yang dilakukan pria. Namun jangan membandingkan film ini dengan CHARLIE'S ANGELS karena tak ada action atau bahaya yang benar-benar mengancam dalam film ini.

Meskipun berkisah tentang perampokan sebuah bank, namun tak ada rencana muluk-muluk atau aksi kekerasan dalam film ini. Mungkin sedikit tidak masuk akal bagaimana dengan mudah uang bisa dilarikan keluar dari sebuah bank yang memiliki keamanan ketat, namun ide film ini bukanlah seperti OCEAN'S THIRTEEN atau BANK JOB. Film ini hanya bicara tentang bagaimana uang bisa membutakan mata hati seseorang.

Jalan cerita film ini pun bisa dibilang datar. Tak ada unsur surprise atau ketegangan sama sekali. Kalau dilihat dari sisi komedi, tak banyak juga kelucuan yang ditampilkan film ini. Bisa jadi kelemahan itulah yang membuat sang sutradara memutuskan untuk membuat film ini meloncat-loncat dengan cara penyajian flashback. Dengan begitu diharapkan penonton tidak akan pergi di tengah-tengah film.

Untuk sebuah film yang membawa pesan positif tentang persamaan hak, film ini berisi kontradiksi karena pada saat yang sama juga seolah menggambarkan bahwa pencurian dalam kondisi tertentu (uang yang dicuri memang akan dimusnahkan) dapat diterima. Namun terlepas dari itu semua, film macam ini memang hanya untuk dikonsumsi sebagai hiburan atau pengisi waktu.

0 komentar: