Selasa, 18 November 2008

'DECEPTION', Terjebak Tipu Muslihat

Jonathan (Ewan McGregor) adalah seorang akuntan yang sudah kehilangan semangat hidup. Jonathan hanya menjalani hidupnya dari hari ke hari tanpa ada gairah atau kebahagiaan lagi. Lelaki patah hati ini kemudian seolah bangkit lagi semangat hidupnya ketika ia diperkenalkan pada sisi kehidupan yang belum pernah disentuhnya.

Suatu hari Jonathan bertemu Wyatt (Hugh Jackman) seorang pengacara yang kemudian menjadi teman baik Jonathan. Prihatin dengan kehidupan yang dijalani Jonathan, Wyatt lalu mengajak Jonathan untuk mendatangi sebuah klub sex baru yang bernama The List.

Beberapa waktu kemudian, ponsel Jonathan dan Wyatt secara tak sengaja tertukar, dan gara-gara ponsel tertukar inilah Jonathan lalu bertemu seorang wanita yang berhasil membuat semangat hidup Jonathan bangkit lagi. Jonathan yakin bahwa wanita yang baru saja dikenalnya adalah wanita yang selama ini diidam-idamkannya.

Namun hari-hari bahagia Jonathan tak berumur panjang. Kedekatan Jonathan dengan wanita itu membuatnya menjadi tersangka utama dalam kasus hilangnya wanita itu. Belum lagi ada uang sejumlah US$ 20 juta yang terlibat di dalamnya. Siapa sebenarnya wanita itu? Apakah Wyatt ada sangkut pautnya dengan kasus ini.

Film ber-genre erotic thriller ini adalah hasil karya pertama sutradara Marcel Langenegger yang sebelumnya dikenal sebagai sutradara iklan. Mungkin ini pula yang membuat film ini jadi terasa tersendat-sendat. Di satu titik, film ini seolah berjalan lambat sementara pada sisi lain film ini seolah terburu-buru mencapai penyelesaian. Misalnya saja hubungan akrab antara Jonathan dan Wyatt yang seolah-olah bisa terjadi dengan cepat meski keduanya memiliki karakter yang berseberangan, dan ini terasa agak janggal dan mengganggu jalan cerita secara keseluruhan.

Di titik tertentu, film ini juga terasa berjalan lambat terutama saat adegan Jonathan dan Wyatt berbincang-bincang di balkon beberapa menit setelah mereka berkenalan. Dialog yang terjadi di antara mereka berdua terasa sangat lambat meski sebenarnya untuk memberi gambaran pada penonton bahwa kedua orang ini sedang berusaha saling mengenali.

Untungnya secara visual film ini tak terasa membosankan. Pengambilan gambar yang menggunakan camera digital membawa suasana 'lain' pada film ini. Meski ini tak bisa dibilang teknik baru namun setidaknya sentuhan warna yang dihasilkan kamera digital memang membuat film ini jadi terasa lain.

Dari sisi cerita, film ini sebenarnya tak menawarkan banyak. Ide cerita film ini malah bisa dibilang mirip film-film karya Alfred Hitchcock di tahun-tahun 80-an di mana seorang pria/ wanita lugu terjebak dalam satu masalah besar karena keluguannya. Dan akting Ewan McGregor sebagai seorang pria yang lugu juga tak terlalu buruk meski transisi yang terjadi antara saat ia masih lugu dengan saat ia menikmati 'kehidupan baru'-nya terasa agak terburu-buru.

0 komentar: